Contoh Makalah Global Warming – Pemanasan global (Inggris: global warming
adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi.Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat
0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,
“sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”[1] melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah
dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara
G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju
dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.[wikipedia]
Berikut ini adalah Contoh Makalah Global Warming yang akan coba paparkan/share buat teman-teman sekalian.
Pendahuluan
Mungkin pertanyaan yang terlintas pertama kali dalam pikiran Anda
adalah “Bagaimana mungkin???” Bagaimana mungkin pemanasan global bisa
mengancam kehidupan di planet bumi?
Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect)
yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida
(CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi
matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur
menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang
terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi
lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka
air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan
iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama
penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi
masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan
kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti
jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman
penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan
resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus
diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni :
kenaikan muka air laut (sea level rise) dan banjir.
Simaklah fakta-fakta singkat berikut ini:
Fakta #1: Mencairnya es di kutub utara & selatan
Pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di
daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair
hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas
2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya!
Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model
prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa prediksi
awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di
kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan
yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai
model prediksi yang telah dibuat sebelumnya.
Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka
ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es
terbaru, serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally,
seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan:
HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB UTARA AKAN LENYAP PADA AKHIR MUSIM PANAS 2012
Baru- baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa
seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es
seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di
Antartika runtuh. Menurut peneliti, bongkahan es berbentuk lempengan
yang sangat besar itu mengambang permanen di sekitar Amerika Selatan,
barat daya Semenanjung Antartika. Padahal, diyakini bongkahan es itu
berada di sana sejak 1.500 tahun lalu. “Ini akibat pemanasan global”, ujar ketua peneliti NSIDC Te Scambos.
Menurutnya, lempengan es yang disebut Wilkins Ice Shelf itu sangat
jarang runtuh. Sekarang, setelah adanya perpecahan itu, bongkahan es
yang tersisa tinggal 12.950 kilometer persegi, ditambah 5,6 kilometer
potongan es yang berdekatan dan menghubungkan dua pulau. “Sedikit lagi,
bongkahan es terakhir ini bisa turut amblas. Dan, separo total area es
bakal hilang dalam beberapa tahun mendatang”, ujar Scambos.
“Beberapa kejadian akhir-akhir ini merupakan titik yang memicu dalam
perubahan sistem,” ujar Sarah Das, peneliti dari Institut Kelautan Wood
Hole. Perubahan di Antartika sangat kompleks dan lebih terisolasi dari
seluruh bagian dunia. Antartika di Kutub Selatan adalah daratan benua
dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi
lautan.
Benua ini jauh jauh lebih dingin daripada Artik, sehingga lapisan es
di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada lapisan yang tidak pernah
mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus 49 derajat Celsius,
tapi pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada Juli 1983.
Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua yang mengandung hampir 90
persen es di seluruh dunia itu mendapat perhatian serius peneliti.
Fakta #2: Meningkatnya level permukaan laut
Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung
pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila
seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut akan naik sampai dengan 7
meter! Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan
dataran rendah di seluruh dunia.
Fakta #3: Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim
NASA menyatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin
ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah
tanpa dapat di prediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat,
tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan
bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat.
Tanpa diperkuat oleh pernyataan NASA di atas pun Anda sudah dapat
melihat efeknya pada lingkungan di sekitar kita. Anda tentu menyadari
betapa panasnya suhu di sekitar Anda belakangan ini. Anda juga dapat
melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan
ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim
tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah
hujan.
Anda juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum
pernah melanda wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun
belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai ;yang mengganggu
jalannya pelayaran dan pengangkutan baik via laut maupun udara. Bila
fenomena dalam negeri masih belum cukup bagi Anda, Anda dapat juga
mencermati berita-berita internasional mengenai bencana alam. Badai
topan di Jepang dan Amerika Serikat terus memecahkan rekor kecepatan
angin, skala, dan kekuatan badai dari tahun ke tahun, curah hujan dan
badai salju di China juga terus memecahkan rekor baru dari tahun ke
tahun. Anda dapat mencermati informasi-informasi ini melalui media massa
maupun internet. Tidak ada satu benua pun di dunia ini yang luput dari
perubahan iklim yang ekstrim ini.
Fakta #4: Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering
terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru
untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika
Serikat.
Daerah St.George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi
mencapai (Sebagai perbandingan, Anda dapat membayangkan suhu kota
Surabaya yang terkenal panas “hanya” berkisar diantara 30-37 derajat
Celcius). Suhu di St.George disusul oleh LasVegas dan Nevada yang
mencapai 47 derajat Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat
yang rata-rata suhunya di atas 40 derajat Celcius. Daerah Death Valley
di California malah sempat mencatat suhu 53 derajat Celcius!
Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di
beberapa negara bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga I.
Serangan tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena
kepanasan), mematikan ratusan ikan air tawar, merusak hasil
pertanian, memicu kebakaran hutan yang hebat, serta membunuh hewan-
hewan ternak.
Pada tahun 2003, daerah Eropa Selatan juga pernah mendapat serangan
gelombang panas hebat yang mengakibatkan tidak kurang dari 35.000 orang
meninggal dunia dengan korban terbanyak dari Perancis (14.802jiwa).
Perancis merupakan negara dengan korban jiwa terbanyak karena tidak
siapnya penduduk dan pemerintah setempat atas fenomena gelombang panas
sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar mulai dari
Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya.
Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan
panen merata di daerah Eropa. Mungkin kita tidak mengalami gelombang-
gelombang panas maha dahsyat seperti yang dialami oleh Eropa dan Amerika
Serikat, tetapi melalui pengamatan dan dari apa yang Anda rasakan
sehari-harinya. Anda dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di
sekitar Anda.
Cobalah perhatikan seberapa sering Anda mendengar &;ataupun
mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: “Panas banget ya hari
ini!”.
Apabila Anda kebetulan bekerja di dalam ruangan ber-AC dari pagi
hingga siang hari sehingga Anda tidak sempat merasakan panasnya suhu
belakangan ini, Anda dapat menanyakannya kepada teman-teman ataupun
orang disekitar Anda yang kebetulan bekerja di luar ruang.
Orang-orang yang sehari-harinya bekerja dengan menggunakan kendaraan
terbuka di siang hari bolong (misalnya sales dengan sepeda motor)
mungkin dapat menceritakan dengan lebih jelas betapa panasnya sinar
matahari yang menyengat punggung mereka.
Fakta #5: Habisnya Gletser – Sumber Air Bersih Dunia
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih,
dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut
dunia. Dan sayangnya itulah yang terjadi saat ini. Gletser-gletser
dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan!
NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah
gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari
8.000 meter kubik!
Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya
es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global,
hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet
bumi sedang terus memanas. Dan dipastikan bahwa umat manusialah yang
bertanggung jawab untuk hal ini.
Demikianlah Contoh Makalah Global Warming Ini Semoga ada manfaatnya bagi teman-teman semua.
Jumat, 20 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar